Kata “shalawat” sudah tidak asing bagi umat Muslim. Kata yang selalu tersemat dan beriringan dengan nama Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebuah bacaan yang selalu dilantunkan oleh umat Muslim di setiap harinya. Bahkan tidak hanya oleh manusia, Allah subhanahu wa ta’ala dan para malaikat-Nya juga bershalawat atas Nabi. Dalam firman-Nya, Allah menyebutkan:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Namun apa sebenarnya arti dari shalawat?
Pengertian shalawat yang dilakukan Allah dan para malaikat dibedakan oleh para ulama’. Sebagian ulama’ menjelaskan bahwa shalawat yang dilakukan oleh Allah berarti bahwa Allah memberikan rahmat kepada Nabi. Sedangkan shalawat yang dilakukan oleh malaikat berarti bahwa Malaikat memohonkan ampun untuk Nabi.
Namun pendapat ini tidaklah kuat, karena dalam beberapa dalil, penyebutan rahmat dan shalawat dibedakan. Allah berfirman:
ۖ أُولٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ
Mereka itulah yang mendapat shalawat dan rahmat dari Tuhannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 157)
Ayat tersebut mengindikasikan bahwa shalawat dan rahmat adalah dua hal yang berbeda. Bahkan, tingkat shalawat lebih tinggi dari rahmat.
Syaikh al-Utsaimin dalam karyanya Asy-Syarhul Mumti’ Ala Zadil Mustaqni’, menjelakan lebih lanjut tentang perbedaan pengertian shalawat yang dilakukan oleh Allah dan shalawat yang dilakukan oleh para malaikat kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Apabila shalawat itu dari Allah, maka berarti bahwa Allah memberi pujian kepada Nabi Muhamammad shalallahu ‘alaihi wa sallam di hadapan para malaikat. Sedangkan apabila shalawat itu dari malaikat, maka berarti bahwa malaikat memohon ampunan untuk Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Apakah hanya Nabi Muhammad saja yang dapat memperoleh shalawat dari Allah dan para malaikat? Tidak.
Orang-orang yang mendapatkan shalawat dari Allah dan para malaikat
Ada enam golongan orang-orang yang mendapatkan shalawat dari Allah dan para malaikat, yaitu:
- Orang yang ketika shalat berjama’ah berada di shaf pertama dan kedua. Dari Abu Umamah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat untuk shaf pertama.” Mereka berkata, “Ya Rasulullah, juga untuk shaf kedua? ” Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat untuk shaf pertama.” Mereka berkata, “Ya Rasulullah, juga untuk shaf kedua?” Rasidullah menjawab, “Untuk shaf kedua.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani)
- Orang yang ketika shalat berjama’ah, berada di samping kanan Imam. Dalam kitab Sunan Abu Dawud, dijelaskan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang berada di shaf sebelah kanan.” (HR. Abu Daud No. 578, Ibnu Majah No. 995)
- Orang yang ketika shalat berjama’ah, ia menutup shaf yang kosong dan yang merapatkan shaf. Dari Aisyah radhiallahu anha, Rasulullah shalallahu a’laihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf.” (HR. Ahmad, Ibn Majah. Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban. Al-Hakim berkata: “shahih berdasarkan syarah Muslim)
- Orang yang memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, terutama di hari Jum’at. Dari Anas radhiallahu anhu, ia menuturkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum’at, karena sesungguhnya malaikat Jibril datang kepadaku tadi (menyampaikan pesan) dari Rabbnya, lalu ia berkata, “Tidak seorang Muslim pun di muka bumi ini bershalawat kepadamu satu kali, melainkan Aku dan para malaikat-Ku berhsalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Ath-Thabrani)
- Orang yang makan di waktu sahur saat shaum. Dari Ibn Umar radhiallahu anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR. ath-Thabrani. Dalam al-Mu’jam al-Ausath dan Ibnu Hibban dalam shahihnya.)
- Orang yang suka mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Dari Abu Umamah al-Bahili radhiallahu anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah, malaikatmalaikat-Nya, penduduk langit dan bumi bahkan semut di liangnya, sampaisampai ikan besar, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajar kebaikan kepada manusia.” (HR. at-Tirmidzi, dia berkata, “Hadits hasan shahih.”)
Wallahu’alam bisshowab
*Tulisan ini adalah resume ceramah oleh Ustadz Abu Aslam di Kantor PC Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya pad tanggal 1 Oktober 2020.
Ceramah lengkap dapat ditonton di Youtube Channel Al Irsyad Surabaya